Renungan Minggu

BERHARGA DI MATA TUHAN
(Yesaya 43: 1-4)

“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau. (ay. 4a)”

 

Apakah Anda memiliki sesuatu yang berharga di dalammu? “Sesuatu” itu bisa berupa barang atau benda, seperti buku, jam tangan, emas, dan sebagainya: atau bisa juga manusia, entah istri,suami, anak, orang tua, atau sahabat. Pertanyaannya, apa yang membuatnya menjadi berharga? Kalau itu barang, mungkin karena nilai ekonominya yang mahal, atau karena cerita dan sejarah yang dimilikinya. Kalau itu manusia, tentu karena pengalaman hidup bersama dengannya.
Bacaan firman Tuhan ini secara historis ditujukan kepada umat Israel yang ada di pembuangan di Babel. Gambaran air dan api (ayat 2) menunjukkan tantangan berat kehidupan yang mereka alami. Dipenuhi perasaan malu, bersalah, dan putus asa sebagai orang-orang buangan, firman ini datang dan bersifat sangat ‘personal”. Tuhan menenangkan umat dengan menunjukkan betapa Ia mengasihinya. Relasi Tuhan dengan umat Israel yang sudah terjalin sejak zaman nenek moyang mereka, yaitu, Abraham, Ishak dan Yakub, serta perjanjian yang telah Tuhan ikat dengan Israel di Sinai pada zaman Musa, tetap ada dalam ingatan Tuhan. Itu menunjukkan betapa Tuhan mengasihi Israel dan mereka berharga di mata-Nya. Maka itu, penebusan dan keselamatan berlaku dalam hidup mereka.
Keselamatan dari Allah ini berpuncak pada kehadiran Yesus Kristus di tengah dunia. Kehadiran yang menjadi tanda Tuhan mengikat perjanjian yang baru, yang tidak lagi terbatas pada Israel, namun terbuka kepada seluruh bangsa dan seluruh ciptaan.
Seperti Israel, demikian juga kita adalah kepunyaan Tuhan. Ia pasti menyertai dan menyelamatkan kita dari setiap pergumulan yang kita alami, baik saat menghadapi air yang menghanyutkan ataupun api yang menghanguskan, karena kita berharga di mata-Nya. Percayakah Anda? Rasakan cinta-Nya dan alami hidup bersama-Nya.