Skip to main content

 

Penahbisan Pendeta Karen Puimera: Anak Pendeta yang Menggoreskan Cerita Pelayanan di Dewan Gereja Dunia

Jakarta: 10 Agustus 2025 menjadi hari spesial buat Pendeta Karen Puimera. Bagaimana tidak. Pada tanggal tersebut, Karen diteguhkan menjadi Pendeta GPIB.

Setelah melewati masa vikariat selama dua tahun, Karen mampu menjalaninya dengan baik di bawah pengawasan mentor Pendeta Johny Alexander Lontoh selaku Ketua Majelis Jemaat GPIB Paulus Jakarta.

                       

Ibadah peneguhan dan penahbisan dilakukan di GPIB Paulus Jakarta dan dipimpin oleh Ketua Majelis Sinode GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi. Lebih spesial lagi, keluarga terkasih juga hadir yakni ayahanda Pendeta (Em.) Eka Melkisedek Puimera, Ibunda Hertje Wongkar, dan adik terkasih Sharen Ravenska.

“Saya tiba di titik ini itu karena Tuhan yang membawa saya ke lembaran cerita kehidupan ini. Berbeda dengan papa, yang sejak kecil ingin jadi pendeta, saya sebagai anak pendeta, tidak demikian,” ujar Karen di awal khotbahnya.

“Setelah tamat SMA, waktu itu saya sekolah di Makassar, karena satu dan lain hal, akhirnya saya memutuskan berkuliah di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga. Pada saat itu saya menjalani masa praktik pendidikan lapangan terakhir di GPIB Maranatha Denpasar selama empat bulan,” sambungnya.

“Di saat itulah saya menyadari, bahwa melihat orang tua saya berpelayanan itu sangat berbeda ketika saya terjun menjalani sendiri, melayani dengan kapasitas mahasiswa praktik dan di saat itulah kemudian benih untuk melayani Tuhan muncul, namun sayang setelah menjalani masa praktik, Covid-19 hadir di Indonesia, akhirnya saya melanjutkan studi S2 di UGM Yogyakarta”.

            

“Benih kembali muncul ketika Majelis Sinode GPIB pada waktu itu mendelegasikan saya sebagai delegasi pemuda yang hadir di Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia di Jerman, selain Majelis Sinode GPIB, banyak sekali tangan-tangan yang Tuhan pakai hingga akhirnya saya menjadi seperti ini”.

Karen yang merupakan Central Committee WCC Unsur Youth (pemuda, perempuan dan non pendeta) mengaku dukungan keluarga sangat berharga.

“Keluarga saya selalu support. Secara pribadi kami menyampaikan syukur kepada Tuhan sang Juruselamat dan mengantarkan membawa saya memakai toga dan stola ini dan melayakkan saya menjadi hambanya,” papar Karen.

Dalam kesempatan sambutan, Pendeta Johny Lontoh juga memberikan puisi untuk Karen.

“Di Griya Bina Lawang, diputuskan harus menjadi mentor vikaris Karen Erina Puimera. Bibir pun berucap, kenapa harus saya? ini vikaris yang luar biasa. Moderator Youth WCC, Ketua Pemuda Dewan Gereja Dunia, Anggota Central Committe WCC, Executive Commite WCC, anak kolega saya,” papar Pendeta Johny.

 

“Waktu berjalan, vikaris dijalaninya tiga bulan di Imanuel Medan. Hmmm.. ternyata vikaris Karen, kamu pemalu, pendiam, hanya tawa berucap dengan senyum manisnya. Kata pun berucap, Karen, ini Medan, tambakkan dirimu, jangan orang rendahkanmu, karena kemudaanmu. Waktu berjalan bak semilir angin, perjalanan 1 tahun 9 bulan berlanjut di GPIB Paulus Jakarta. Dalam proses waktu Karen berucap, Mentor, kok diam? Mentor kok hanya tersenyum? Bibirku pun berucap, ini Jakarta bukan Medan, mari belajar dari pertunjukan alunan musik dan tarian ondel-ondel, cukup kau buktikan dalam karya terbaikmu dalam proses waktu berjalan, Karen, anakku, tampakkan saja dan tampakkan saja engkau pun terus menampakan dalam diam karyamu, dalam senyummu,” tutur Pendeta Johny.

 

“Karya luar biasa kau torehkan, menjadi ketua paskah 2025 di GPIB Paulus, karya yang luar biasa kau lanjutkan dalam masa bakti keduamu di periode 2025-2030 di WCC (Dewan Gereja Dunia). Karen, sekarang kau bukan anakku lagi, tapi kau pasukan toga putih besamaku, terus berkarya terbaik dalam diam dan strategimu, terus berkarya terbaik dalam senyummu yang memancarkan kasih dan kedamaian, Tuhan kita Dahsyat! Tuhan kita luar biasa!,” pungkasnya.

Dalam ibadah peneguhan dan penahbisan tersebut hadir pula Ketua Umum PGI, Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, Pendeta Prof. (Em.) John Titaley, dan perwakilan WCC.

   

Penulis: Alfa Mandalika

Alfa Mandalika

Author Alfa Mandalika

More posts by Alfa Mandalika

Leave a Reply