Bisnis dan Usaha dalam Konteks Teologi
Ditulis oleh: Pnt. Rocky R. Sambuaga
Foto: pexels.com/rawpixel
Baca: 2 Korintus 5: 7
Sejak awal dunia diciptakan, Alkitab sudah berbicara tentang BISNIS/USAHA. Melalui Kejadian 1:28, Allah mengamanatkan untuk manusia harus mengelola alam ciptaanNya dengan segala isinya. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.
Pada bagian lain dalam Alkitab, banyak juga disebut para usahawan yang terpanggil untuk dan ikut mengambil bagian dalam melayani pekerjaan Tuhan. Sebut saja rasul Paulus, beliau adalah seorang pengusaha tenda. Juga ada perempuan pengusaha yang membasuh kaki Yesus dengan minyak harum yang sangat mahal harganya.
Dengan demikian sangatlah relevan apabila kita berbicara tentang dunia usaha dikaitkan dengan teologi, bahkan ada beberapa aliran denominasi gereja yang mengajarkan teologi kesuksesan dikaitkan dengan usaha yang berkembang karena rajin memberi persembahan. Pemahaman teologinya adalah makin besar persembahan yang diberikan, makin pesatlah perkembangan usahanya. Tentunya, GPIB tidak mengajarkan teologi kesuksesan.
Menurut pemahaman iman GPIB, apapun yang kita peroleh, semuanya adalah anugerah Tuhan. Ketika kita berbicara tentang suksesnya suatu usaha, itu adalah hasil dari kerja keras, tekun bekerja dan pada akhirnya hasil yang diperoleh semata-mata hanya oleh kasih dan perkenanan Tuhan.
Tentunya semua pengusaha di dunia ini adalah pekerja keras dan tekun dalam bekerja. Apakah mungkin sebagai umat Kristiani kita dapat menghadirkan warna ke-Kristen-an di dalam dunia usaha? Dalam Matius 22:21, Yesus berpesan untuk kita taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di dalam doa Bapa Kami, kita pun diajarkan untuk memohon atas berkat yang secukupnya. Dua hal ini dapat membantu kita mewarnai dunia usaha dengan menciptakan iklim usaha yang baik dengan harmonisnya hubungan dengan pemerintah dan hubungan yang baik dengan sesama pelaku usaha maupun pekerja.
Foto: pexels.com/Gerd Altmann
Adapun mengenai kesuksesan yang diperoleh, walaupun di atas sudah dikatakan bahwa semuanya bersumber dan berasal dari kasih anugerah Tuhan, tapi dalam Yohanes 21:6, Yesus mengajarkan bahwa Dia tidak semata-mata memberi, melainkan manusia harus berusaha dalam menyatakan berkat dari Allah dalam hidupnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi mereka yang mungkin baru akan terjun ke dunia usaha, atau baru memulainya, paling tidak ada beberapa catatan yang dapat penulis sarankan untuk menjadi perhatian:
- Kemampuan; lengkapilah diri kita dengan kemampuan untuk menjalani bidang yang akan ditekuni. Kemampuan tidaklah semata-mata “bisa karena biasa”, melainkan bekalilah diri sendiri dengan pengetahuan yang relevan.
- Komitmen; ketika kita memilih menjadi seorang pengusaha, tekuni dengan baik dan fokus pada bidang usaha yang menjadi pilihan kita.
- Konsisten; Kita harus konsisten terhadap apa yang menjadi komitmen kita. Sering kali kita gagal dalam bidang atau usaha yang kita pilih karena kita tidak konsisten. George M. Moore Jr berkata bahwa seorang pemenang adalah dia yang kalah namun mencoba satu kali lagi.
Dunia usaha adalah suatu kancah pertarungan yang terbuka, penuh dengan dinamika dan tantangan yang tidak mudah, oleh karenanya catatan yang teakhir ini kiranya menjadi pegangan setiap kita yang akan dan telah memilih untuk menjadi usahawan, yaitu kisah tentang Petrus bersama teman-temannya ketika berada di atas perahu dikegelapan malam di danau Galilea. Saat berjumpa dengan Yesus, Petrus dapat berjalan di atas air dengan aman karena tatapan matanya tertuju kepada Yesus ketika dipanggil untuk mendekat kepada-Nya. Namun, tiba-tiba Petrus hampir tenggelam ketika ia melihat ke kiri dan kanan karena ada gelombang air dan angin di sekelilingnya.(Matius 14:28-31).
Melalui kisah ini, penulis ingin mengingatkan masukilah dunia usaha di mana kita hadir bagaikan ditengah-tengah samudera yang luas dengan badai dan gelombang yang setiap saat menghadang kita, dengan tetap memandang kepada Yesus serta yakin akan pertolonganNya sebagimana nats Alkitab dalam 2 Korintus 5:7 yang mengatakan: SEBAB HIDUP KAMI INI ADALAH HIDUP KARENA PERCAYA, BUKAN KARENA MELIHAT.
Tuhan Yesus memberkati.
Rocky R. Sambuaga
Leave a Reply