Pengharapan di dalam Tuhan
Ditulis oleh: Brian Erick Gananto
Foto: freebibleimage.org
Baca: Yosua 1: 1-11
Perikop ini merupakan latar belakang perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian yang dipimpin oleh Yosua; ada PERINTAH Tuhan, ada PESAN Tuhan dan ada JANJI Tuhan yang disampaikan kepada kita di tengah situasi saat ini. Bagaimana kekuatiran menguasai kita sebagai seorang manusia dan saya percaya rasa kuatir ini juga yang menguasai setiap kita di masa-masa sulit seperti ini.
Firman Tuhan melalui Yosua ingin menguatkan kita melalui pernyataan yang keras dan tegas “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh“, bukan setengah-setengah atau yang penting teguh atau yang penting kuat tapi harus dengan sungguh-sungguh.
Pernyataan ini merupakan perintah sekaligus pesan yang disampaikan kepada kita bahwa Allah menginginkan karakter iman yang kokoh dan teguh untuk mampu melewati masa yang sulit ini. Perintah ‘kuatkan dan teguhkanlah hatimu’ dituliskan sampai tiga kali (Ay. 6, 7 dan 9). Ini menunjukkan bahwa Yosua sebenarnya mengalami kegentaran yang besar. Karena itu perintah itu diulang beberapa kali supaya ia bangkit semangatnya dan yakin akan pertolongan TUHAN. Ini ditegaskan secara konkrit pada ayat 9. Perintah itu dilanjutkan dengan pesan (nasihat) “janganlah takut dan tawar hati sebab TUHAN Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi“, serta pesan yang ke dua yaitu “merenungkan taurat TUHAN siang dan malam supaya bisa berhasil”. (ay. 8)
Perjalanan Bangsa Israel dari Mesir menuju ke Tanah Perjanjian bukanlah perjalanan yang mudah, adanya tantangan internal maupun eksternal yang dihadapi oleh bangsa Israel, gambaran inilah yang dihadapi oleh anak-anak Tuhan saat ini, gambaran perjalanan menuju ke “Tanah yang dijanjikan Allah”.
Foto: finance.detik.com
Sebagai seorang perofesional baik itu sebagai pemilik usaha atau sebagai karyawan masa-masa pendemi seperti ini sangat mengkuatirkan, kita tidak tahu sampai kapan masa ini akan berlalu, tidak ada satu orang pun yang mampu memastikannya, bisa saja tiga bulan lagi, mungkin bisa satu tahun atau bahkan bisa lebih lama. Tentu tidak mudah dihadapkan kepada realita hidup seperti gaji mengalami pemotongan, cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan sebagainya, belum lagi sebagai pemilik perusahaan produksi berhenti omset menurun, namun fix cost tetap berjalan bahkan tidak sedikit orang-orang kehilangan pekerjaan namun bagaimanapun juga tantangan itu harus dihadapi dan dijalani.
Ada proses iman yang terjadi, harus ada “kerjasama” yang terbentuk antara manusia dengan Tuhan, dimana manusia melakukan bagiannya dan Tuhan juga akan melakukan bagianNYA. Proses iman inilah yang membentuk karakter iman kita dan menciptakan pengalaman bersama TUHAN yaitu relasi yang akrab dan hangat yang jauh lebih berharga. Perkataan-Nya (pesan TUHAN dalam firman-Nya) memberi kekuatan bagi Yosua dan kita semua untuk tidak terbenam pada “kekuatiran” kita sendiri.
Foto: soulation.org
Keyakinan akan pertolongan TUHAN (akibat dari relasi yang akrab dan hangat dengan TUHAN sehingga sedia mengandalkan-Nya) mempunyai peranan yang besar guna mencapai keberhasilan. Hal itu membangkitkan semangat dan menumbuhkan inspirasi kepada Yosua dan kita untuk bertindak/berbuat sesuatu; “Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada Bangsa itu demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.” (ay.11)
Sebagai penutup, saya ingin membagikan pesan dari seorang sahabat saya yang sedang merantau di negeri nun jauh disana, demi keluarganya. Sebuah pesan sederhana namun sangat mendalam dan kuat: “Bro gue gak akan mungkin bisa ke sini jika bukan karena Tuhan, berdoa dan serahkan semua kepadaNYA.”
Tuhan Memberkati.
Leave a Reply