Regenerasi dalam Pelayanan
Ditulis oleh: Angel Tirsa, Xena Samallo, dan Gabriella Pangasah (Pengurus Pelkat Gerakan Pemuda GPIB Jemaat Paulus)
Foto: pexels.com
Regenerasi dalam pelayanan dapat diartikan sebagai pekerjaan atau mandat yang diberikan Tuhan kepada kita. Regenerasi adalah langkah dalam mempersiapkan generasi berikutnya guna meneruskan tugas atau pelayanan kita di dalam persekutuan. Regenerasi sangat dibutuhkan untuk pemunculan ide dan pemikiran yang baru demi tercapainya visi dan misi. Regenerasi dalam pelayanan juga membuat kehidupan rohani kita bertumbuh serta membuat kesaksian rohani kita berlimpah. Seiring berjalannya waktu regenerasi pasti akan terjadi.
Regenerasi yang baik tidak terjadi dengan sendirinya. Perlu upaya keras dan tepat, akibat pergantian generasi tanpa upaya regenerasi yang baik: Gereja-gereja akan menjadi sekedar tradisi. Persekutuan yang dahulu maju, perlahan akan menjadi mundur, kemudian mati, bahkan ada yang menyimpang keluar dari kebenaran Alkitab. Setiap regenerasi akan diindentikan dengan sebuah perbaikan. Dimana perbaikan ini didasarkan pada sebuah pengalaman. Namun dalam sebuah perbaikan, dibutuhkan 3 hal yaitu kepercayaan, iman dan akal. Kepercayaan kepada setiap generasi untuk memimpin, selalu beriman kepada Tuhan agar senantiasa menuntun, dan yang terakhir adalah akal sebagai sarana memikirkan strategi untuk mencapai kesejahteraan pelayanan.
Regenerasi juga terjadi pada zaman Yosua bin Nun (Yosua 1:1-9). Tuhan menyuruh Yosua bin Nun untuk menggantikan Musa yang telah mati. Tujuannya adalah untuk mengantarkan bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan ke tanah perjanjian yaitu Kanaan. Di sini kita melihat bahwa terjadi regenerasi antara Musa dan Yosua, dimana Yosua diberikan sebuah misi untuk merebut tanah perjanjian. Tidak hanya menjalankan sebuah misi, akan tetapi Tuhan menjanjikan Yosua yaitu Ia akan menyertai kemanapun ia pergi.
Foto: google.com
Topik ini menjadi fokus utama di setiap pergantian pengurus Gerakan Pemuda GPIB yang baru, suatu pijakan dan langkah awal yang sangat sangat dipikirkan dan dicari solusi bagaimana menjaring pemuda pemuda untuk aktif di Gerakan Pemuda GPIB. Seringkali kita terhenti untuk melakukan regenerasi karna alasan kita masih sangat muda, masih belum tau apa itu arti pelayanan yang sesungguhnya tapi Tuhan mengingatkan agar jangan seorang pun menganggap kita rendah karena kita muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Tim 4 :12).
Dalam lingkup hidup berjemaat di Gereja, sering kita mendengar pembicaraan seperti
“Kenapa ya orang nya itu-itu saja?”
“Dia lagi… dia lagi…”
“Sedikit sekali yang beribadah pemuda”
Mungkin hanya segelintir orang yang berbicara demikian, tetapi itu cukup mengusik hati dan menjadi salah satu kendala dalam melakukan pelayanan di Gerakan Pemuda GPIB. Hal ini sering kali dibicarakan dan sangat sangat kental dengan pelkat Gerakan Pemuda..
Kenapa ya?. Menjawab hal ini memang belum ada yang pasti sampai saat ini. Saya berpikir dengan pengalaman yang saya alami, menurut saya regenerasi tidak dimulai dari gerakan pemuda. Akan tetapi sejak di pelkat Pelayanan Anak, mengapa? Saya turut melayani menjadi kakak layan IHMPA GPIB. Pada suatu pembinaan kakak layan dalam materi bina tingkat dasar yang dilaksanakan di GPIB Immanuel. Ada pertanyaan seperti ini,
“Apa alasan kalian mau melayani di pelkat PA GPIB?”
Semua kakak layan dalam pembinaan tersebut mengatakan, kurang lebih hampir sama seperti:
“Saya suka anak kecil”
“Dulu saya mengidolakan kakak layan saya, jadi saya hendak ingin seperti mereka”
“Karna anak-anak adalah terang dunia”
Foto: pexels.com
Tetapi saya menjawab, “Karna regenerasi, dimulai dari pelkat PA”. Banyak yang mempertanyakan atau berpikir kenapa dimulai dari pelkat PA. Melalui hal ini saya ingin bercerita, awal saya aktif di pelkat-pelkat di GPIB dimulai dari pelkat PA, waktu kecil dan IHMPA di GPIB Paulus saya menemukan banyak teman-teman, banyak sekali! Dengan aktivitas pelkat PA GPIB Paulus saat itu yang paling ramai diikuti anak layan adalah Paduan Suara Anak.
Karena sering mengikuti latihan rutin seperti hari lain selain hari Minggu contohnya di hari Sabtu, membuat kami anak layan makin sering untuk bertatap muka, bermain dan berlatih bersama. Dengan adanya hal rutin tersebut membuat kita semakin dekat satu sama lain.
Walaupun setiap anak nantinya akan memilih teman yang mungkin lebih dekat dengannya atau lebih cocok. Tapi dibantu dengan hal inilah saya kira sangat penting menjaring anak-anak dan membuat mereka merasakan hal nyaman dan selalu ingin bertemu dan bermain bersama teman-teman di pelkat PA.
Seiring bertumbuhnya saya dan teman-teman, kami melangkah ke pelkat PT aktif mengikuti setiap kegiatan. Mengapa? Karna kami tahu akan bertemu teman teman yang sudah sangat akrab, membuat kita bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Perasaan ini yang membuat kita satu sama lain merasakan hal yang seperti ikatan yang menguatkan satu sama lain dan membuat kami selalu rindu untuk ikut melayani bersama.
Foto: pexels.com
Dengan hal ini menurut saya setiap pelkat berperan penting untuk tetap membuat jemaat aktif di pelkatnya masing-masing. Mungkin angin akan terus bertiup kencang, banyak hal yang membuat jemaat mungkin memilih tidak aktif dalam pelkat.
Tugas ini menurut saya yang paling sulit, terutama di Gerakan Pemuda GPIB. Banyak point yang membuat kita kehilangan para pemuda, seperti halnya dalam hal beribadah yang mungkin lebih menarik dan dikemas dengan jiwa pemuda yang masa kini.
Tetapi apakah kita sebagai pemuda GPIB khawatir? Tak perlu takut dan khawatir akan masa depan pelayanan kita, karna tangan Tuhan akan selalu menyertai dan memimpin langkah dan gerak kita dalam melayani. Kami sebagai pengurus di Gerakan Pemuda GPIB akan selalu terus bersemangat dengan ide inovatif yang selalu baru untuk mencari dan menguatkan persekutuan kami gerakan pemuda GPIB.
Leave a Reply